Kamis, 24 Maret 2016

membina hubungan baik



Membina Hubungan Baik
Membina hubungan baik berarti menciptakan lingkungan yang  hangat dengan klien, mengajak klien berbicara jujur dan bebas yang relevan dengan wawancara. Salah satu cara membangun hubungan baik adalah dengan tersenyum. Senyuman hangat, tulus dan tidak dibuat-buat itulah yang mampu membina hubungan baik di antara konselor dengan kliennya. Selain itu, sambutan yang bersahabat, menjabat tangan klien, dan tidak lupa untuk mempersilahkan klien duduk saat telah memasuki ruangan. Barulah kemudian klien tersebut mulai diwawancarai.
Berikut adalah beberapa tips bagaimana mempertahankan hubungan yang kuat dengan klien Anda:
1.      Kenali klien Anda lebih baik
Sebagai konselor kita harus dapat mempelajari hal-hal menarik apa saja yang klien suka, mengingat kita akan banyak menghabiskan waktu dengan mereka selama kegiatan/program berlangsung. Sebaiknya kita cari tahu makanan, tim olahraga atau bahkan grup musik yang klien sukai. Mengirimkan ucapan selamat ulang tahun dapat juga menjadi suatu hal yang begitu mereka hargai. Berpikirlah bagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain lalu lakukan perlakuan tersebut ke orang lainnya.


2.      Berkomunikasi lebih dekat
Bila kita bertanya, kita akan mendapat jawaban untuk memahami situasi lebih baik. Luangkan waktu untuk bertanya kepada klien bagaimana mereka merasa atau berpendapat dan biarkan mereka berbagi observasi mereka mengenai perkembangan pekerjaan maupun performa bekerja kita. Jangan sekali-sekali berasumsi. Lebih baik bertanya langsung dan berkomunikasi dengan klien secara reguler.


3.      Ketahui saat harus berkata ‘tidak’
Seringkali klien meminta hal-hal yang tak terpikirkan. Saat permintaan-permintaan seperti ini sebenarnya tidak termasuk dalam perjanjian, jangan ragu untuk menjelaskannya kepada mereka. Ada kemungkinan bahwa mereka tidak mengetahuinya. Selalu ingat bahwa memberikan performa kerja dengan kualitas yang bagus jauh lebih baik daripada membuat pekerjaan yang justru membahayakan hanya karena Anda ingin memuaskan permintaan klien.


keterampilan membina hubungan baik merupakan dasar dari proses KIP/K atau dengan kata lain merupakan dasar dalam memberikan bantuan.      Agar dapat membina hubungan baik, pertama sekali harus menunjukkan sikap yang hangat, menghormati klien, menerima klien apa adanya, empati dan tulus membantu klien.
Dengan adanya hubungan yang baik akan menciptakan keterbukaan dari klien terhadap konselor.
Ada tiga cara yang membantu klien merasa aman setelah membuka informasi pribadinya, yakni:
1. Mengakhiri pembicaraan secara halus
Konselor perlu mengetahui proses mengakhiri pembicaraan yang biasanya berlangsung. Ketika mendekati akhir sebuah pembicaraan konseling, sebaiknya konselor:
  • Memberi tanda bahwa pembicaraan akan berakhir
  • Membuat rangkuman
  • Mengatakan bahwa hasil pembicaraan tidak harus dipraktikan
  • Mengajak untuk melanjutkan pembicaraan di waktu lain
  • Memberikan pernyataan tertutup

2. Memperhatian kelangsungan hubungan di masa yang akan mendatang
Ketika mengetahui bahwa anda adalah seorang pendengar yang baik, klien mungkin akan berbicara lagi dengan anda di waktu lain. Pada umumnya keinginan itu tidak akan menimbulkan masalah bagi anda jika klien tidak terlalu sering melakukannya.


3.Menunjuk konselor yang lebih kompeten
Ketika klien datang kepada konselor berulangkali dan menceritakan hal yang sama, maka konselor harus menyadari bahwa klien membutuhkan bantuan khusus dari konselor yang lebih kompeten.

Hubungan bersifat tidak pasti atau permanen. Hubungan memiliki faktor-faktor yang membantu untuk menentukan batas teritori percakapan kita.
1. Faktor-faktor yang membantu untuk menentukan batas teritori percakapan:
a)      Status. Status adalah kedudukan yang kita akui pada orang lain dikaitkan dengan Anda. Kita melihat diri anda sendiri tinggi atau rendah dalam status hubungan anda dengan orang lain. Status adalah bukti derajat penghargaan, keakraban atau penolakan terhadap orang lain.
b)      Kekuatan. Kekuatan adalah kendali manusia unuk mendesak satu sama lain. Jika anda dapat mempengaruhi atau mengendalikan sikap seseorang dengan segala cara maka anda mempunyai kekuatan atas mereka.
c)      Peran. Peran adalah perilaku yang diharapkan seseorang terhadap orang lainnya. Orang cenderung bercakap-cakap dengan orang lain sesuai perannya.


2. Sikap perilaku dasar yang dibutuhkanan
Dalam membina hubungan baik terhadap sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan seorang konselor yaitu dapat menerapkan SOLER dalam melakukan komunikasi dengan klien. SOLER merupan akronim dari:
SOLER
S: Face your clients squarely (menghadap ke klien)dan smile/nod at client (senyum/mengangguk ke klien)
O: Open and non-judgemental facial expression (ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)
L: Lean towards client (tubuh condong ke klien)
E: Eye contact in a cultularry-acceptable manner (kontak mata atau tatap mata sesuai cara dan budaya setempat)
R: Relaxed and friendly manner (santai dan sikap bersahabat)
Intonasi dan volume suara dapat mencerminkan sikap hangat/tidaknya seseorang.Suara yang keras,menggebu-gebu,kurang menunjukan kehangatan dibandingkaan dengan volume dan intonasi suara yang lembut,tidak terlalu keras.
Tiga hal penting lain yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan konseling agar hubungan baik lebih mantap, yaitu:
  1. Menunjukan tanda perhatian verbal, yang dimaksud adalah kata-kata pendek seperti: hemmm…, ya, lalu, oh ya, terus, begitu, ya, dan pengulangan kata-kata penting yang diucapkan oleh klien.
  2. Menjalin kerjasama, dalam konseling, konselor yang baik adalah konselor yang meningkatkan hubungan baik dengan klien. Hal ini akan terwujud apabila selama proses konseling bidan selalu berusaha bersama dengan klien.
  3. Memberi respon yang positif, pujian dan dukungan. Maksudnya mengungkapkan persetujuan atau kekaguman sehingga mendorong tingkah laku yang baik, penghargaan terhadap usaha yang dilakukan klien dengan baik. Memberi dukungan maksudnya memberi dorongan, kepercayaan dan harapan pada klien, agar klien tahu bahwa bidan percaya klien dapat mengatasi masalah dan membantu klien mengatasi masalahnya.
Contoh perilaku respon positif yang mendukung terciptannya hubungan baik:
  1. Bersalaman dengan ramah
  2. Mempersilahkan duduk
  3. Besabar
  4. Tidak menginterupsi/ memotong pembicaraan klien
  5. Menjaga rahasia klien
  6. Tidak melakukan penilaian ( misal: menyalahkan klien )
  7. Mendengarkan dengan penuh perhatian
  8. Menanyakan alasan kedatangan klien
  9. Menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien
Daftar Bacaan
http://chalouiss.blogspot.co.id/2011/12/kemampuan-membina-hubungan baik.html#sthash.Vadu8jWW.dpuf
http://tekwantugas3.blogspot.co.id/2013/03/bagaimana-cara-membangun-hubungan-baik.html